Di Death Valley National Park,tepatnya di danau kering Racetrack Playa, California-AS, ada sebuahmisteri yang belum terungkapkan secara pasti apa penyebabnya. Kalauanda beruntung dan berkesempatan untuk kesana anda akan melihat batuberjalan yang meninggalkan jejak panjang diatas pasir.
Danhingga saat ini keajaiban alam tersebut masih menjadi misteri bagi parapeneliti untuk mengetahui apa penyebab pasti dari batu berjalan ini.Karena batu yang berjalan tidak hanya batu-batu yang berukuran keciltetapi juga batu-batu yang ratusan kilogram beratnya.
Sekedaruntuk informasi bahwa batu-batu berjalan ini terletak di Lembah keringRacetrack Playa, California-AS. Racetrack Playa adalah danau keringyang datar dengan panjang empat kilometer dan lebar sekitar duakilometer, permukaannya terdiri dari batuan sedimen yang terbuat darilumpur dan tanah liat.
Iklim di daerah ini jugakering. Hujan hanya terjadi beberapa inci per tahun. Namun, saat hujan,pegunungan terjal yang mengelilingi Racetrack Playa akan menyuplai airke permukaan danau dan menyulapnya menjadi danau dangkal yang sangatluas. Sayangnya, ini hanya bertahan beberapa hari saja. Setelah itu,dalam keadaan basah, permukaannya berubah menjadi lumpur yang lembutdan licin.
Ada beberapa asumsi ataupenjelasan tentang mengapa batu-batu di Racetrack Playa dapat berjalan.Semua penjelasan tersebut masuk akal. Bisa jadi Anda setuju dengansalah satunya. Namun, sampai saat ini belum ada yang dapatmembuktikannya bersama-sama secara ilmiah.
Apakah mereka digerakkan oleh manusia atau hewan?
Jejak yang terbentuk di belakang batu menunjukkan bahwa batu-batuberjalan itu berpindah saat permukaan Racetrack Playa masih ditutupidengan lumpur yang sangat lembut. Dan, di sekitar jejak batu, tidak adalumpur yang rusak akibat jejak makhluk hidup lainnya. Artinya, sangatkecil kemungkinan batu tersebut dipindahkan oleh manusia dan hewan.
Apakah mereka digerakkan oleh angin?
Ini penjelasan paling favorit dan dipilih banyak orang karena dinilaipaling mungkin. Bukan asal tebak atau sekedar menerka-nerka. Tapi, jikadipelajari dari jejak batu yang berjalan, arahnya sejajar dengan arahangin yang berhembus di Racetrack Playa, yakni dari barat daya ke arahtimur laut.
Hembusan angin kencang diperkirakan mampu menyenggol batu sampaiberpindah tempat. Kurva pada jejak batu tersebut dibentuk olehpergeseran arah angin yang membawanya, karena interaksi angin dan batutidak teratur.
Apakah mereka digerakkan oleh manusia atau hewan?
Jejak yang terbentuk di belakang batu menunjukkan bahwa batu-batuberjalan itu berpindah saat permukaan Racetrack Playa masih ditutupidengan lumpur yang sangat lembut. Dan, di sekitar jejak batu, tidak adalumpur yang rusak akibat jejak makhluk hidup lainnya. Artinya, sangatkecil kemungkinan batu tersebut dipindahkan oleh manusia dan hewan.
Apakah mereka digerakkan oleh angin?
Ini penjelasan paling favorit dan dipilih banyak orang karena dinilaipaling mungkin. Bukan asal tebak atau sekedar menerka-nerka. Tapi, jikadipelajari dari jejak batu yang berjalan, arahnya sejajar dengan arahangin yang berhembus di Racetrack Playa, yakni dari barat daya ke arahtimur laut.
Hembusan angin kencang diperkirakan mampu menyenggol batu sampaiberpindah tempat. Kurva pada jejak batu tersebut dibentuk olehpergeseran arah angin yang membawanya, karena interaksi angin dan batutidak teratur.
Apakah mereka digerakkan oleh es?
Beberapa orang mengaku sempat menyaksikan Racetrack Playa tertutup olehlapisan es tipis. Idenya, air membeku di sekitar batu. Lalu, anginberhembus di atas permukaan es dan menyeret lapisan es berikut batuyang tertancap di permukaan es.
Beberapa penelitian telah menemukan jejak sangat kongruen pada beberapabatu. Namun, seharusnya pengangkutan lapisan es besar diharapkanmeninggalkan tanda para permukaan Playa. Sampai saat ini, tandatersebut belum bisa dibuktikan.
Mungkin Anda setuju dengan salah satu dari beberapa penjelasan di atas.Atau, tidak ada salahnya jika Anda mempunyai penjelasan lain yangberbeda. Tetapi, mungkin cerita ini akan tetap menarik jika jawabannyatidak pernah diketahui dan menjadi misteri.
Beberapa orang mengaku sempat menyaksikan Racetrack Playa tertutup olehlapisan es tipis. Idenya, air membeku di sekitar batu. Lalu, anginberhembus di atas permukaan es dan menyeret lapisan es berikut batuyang tertancap di permukaan es.
Beberapa penelitian telah menemukan jejak sangat kongruen pada beberapabatu. Namun, seharusnya pengangkutan lapisan es besar diharapkanmeninggalkan tanda para permukaan Playa. Sampai saat ini, tandatersebut belum bisa dibuktikan.
Mungkin Anda setuju dengan salah satu dari beberapa penjelasan di atas.Atau, tidak ada salahnya jika Anda mempunyai penjelasan lain yangberbeda. Tetapi, mungkin cerita ini akan tetap menarik jika jawabannyatidak pernah diketahui dan menjadi misteri.