Menurut Peneliti Senior Astronomi dan Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Prof. Dr. Thomas Djamaluddin, hujan meteor ini bisa dinikmati dengan mata telanjang jika cuaca cerah, medan pandang tak terhalang dan jauh dari polusi.
“Hujan meteor ini bisa dilihat tanpa alat, dengan mata telanjang, jika tak ada polusi dan penghalang,” ujarnya saat dihubungi INILAH.COM.
Untuk melihat secara jelas, bisa dilihat mulai pukul 02.00 hingga 03.00 WIB menghadap utara dan membelakangi bulan.
Hujan meteor ini muncul tiap Agustus dan saat mencapai puncak, 100 bintang jatuh akan tampak di langit. Hujan meteor ini berasal dari debu ekor komet Swift-Turtle yang terbakar di langit. Dalam satu menit, terdapat satu hingga dua bintang jatuh. [mor]
sumber :http://teknologi.inilah.com/read/detail/1765265/17-agustus-hujan-meteor-perseid-capai-puncak