Mengungkap Konspirasi Imunisasi dan Bahaya Vaksin

 

Jika kita merunut sejarah vaksin modern yang dilakukan oleh FlexnerBrothers, kita dapat menemukan bahwa kegiatan mereka dalam penelitiantentang vaksinasi pada manusia didanai oleh Keluarga Rockefeller.Rockefeller sendiri adalah salah satu keluarga Yahudi yang palingberpengaruh di dunia, dan mereka adalah bagian dari ZionismeInternasional.

Kenyataannya, mereka adalah pendiri WHO dan lembaga strategis lainnya :

The UN’s WHO was established bythe Rockefeller family’s foundation in 1948 – the year after the sameRockefeller cohort established the CIA. Two years later the RockefellerFoundation established the U.S. Government’s National ScienceFoundation, the National Institute of Health (NIH), and earlier, thenation’s Public Health Service (PHS). ~ Dr. Leonard Horowitz dalam “WHOIssues H1N1 Swine Flu Propaganda”

Wah hebat sekali ya penguasaan mereka pada lembaga-lembaga strategis.
Dilihat dari latar belakang WHO, jelas bahwa vaksinasi modern (ataukita menyebutnya imunisasi) adalah salah satu campur tangan (Baca :konspirasi) Zionisme dengan tujuan untuk menguasai dan memperbudakseluruh dunia dalam “New World Order” mereka.

Apa Kata Para Ilmuwan Tentang Vaksinasi?

“Satu-satunya vaksin yang aman adalah vaksin yang tidak pernah digunakan.” ~ Dr. James R. Shannon, mantan direktur Institusi Kesehatan Nasional Amerika
“Vaksinmenipu tubuh supaya tidak lagi menimbulkan reaksi radang. Sehinggavaksin mengubah fungsi pencegahan sistem imun.” ~ Dr. RichardMoskowitz, Harvard University
“Kankerpada dasarnya tidak dikenal sebelum kewajiban vaksinasi cacar mulaidiperkenalkan. Saya telah menghadapi 200 kasus kanker, dan tak seorangpun dari mereka yang terkena kanker tidak mendapatkan vaksinasisebelumnya.” ~ Dr. W.B. Clarke, peneliti kanker Inggris

“Ketika vaksindinyatakan aman, keamanannya adalah istilah relatif yang tidak dapatdiartikan secara umum”. ~ dr. Harris Coulter, pakar vaksininternasional
“Kasuspolio meningkat secara cepat sejak vaksin dijalankan. Pada tahun1957-1958 peningkatan sebesar 50%, dan tahun 1958-1959 peningkatanmenjadi 80%.” ~ Dr. Bernard Greenberg, dalam sidang kongres AS tahun1962
“Sebelumvaksinasi besar besaran 50 tahun yang lalu, di negara itu (Amerika)tidak terdapat wabah kanker, penyakit autoimun, dan kasus autisme.” ~Neil Z. Miller, peneliti vaksin internasional
“Vaksinbertanggung jawab terhadap peningkatan jumlah anak-anak dan orangdewasa yang mengalami gangguan sistem imun dan syarat, hiperaktif,kelemahan daya ingat, asma, sindrom keletihan kronis, lupus, artritisreumatiod, sklerosis multiple, dan bahkan epilepsi. Bahkan AIDS yangtidak pernah dikenal dua dekade lalu, menjadi wabah di seluruh duniasaat ini.” ~ Barbara Loe Fisher, Presiden Pusat Informasi VaksinNasional Amerika
“Takmasuk akal memikirkan bahwa Anda bisa menyuntikkan nanah ke dalam tubuhanak kecil dan dengan proses tertentu akan meningkatkan kesehatan.Tubuh punya cara pertahanan tersendiri yang tergantung pada vitalitassaat itu. Jika dalam kondisi fit, tubuh akan mampu melawan semuainfeksi, dan jika kondisinya sedang menurun, tidak akan mampu. Dan Andatidak dapat mengubah kebugaran tubuh menjadi lebih baik denganmemasukkan racun apapun juga ke dalamnya.” ~ Dr. William Hay, dalambuku “Immunisation: The Reality behind the Myth”

Dan masih banyak lagi pendapat ilmuwan yang lainnya.

Dan ternyata faktanya di Jerman para praktisi medis, mulai dokterhingga perawat, menolak adanya imunisasi campak. Penolakan ituditerbitkan dalam “Journal of the American Medical Association” (20Februari 1981) yang berisi sebuah artikel dengan judul “Rubella Vaccinein Susceptible Hospital Employees, Poor Physician Participation”. Dalamartikel itu disebutkan bahwa jumlah partisipan terendah dalam imunisasicampak terjadi di kalangan praktisi medis di Jerman. Hal ini terjadipada para pakar obstetrik, dan kadar terendah lain terjadi pada parapakar pediatrik. Kurang lebih 90% pakar obstetrik dan 66% parakpediatrik menolak suntikan vaksin rubella.

Lalu mengapa bisa hal itu terjadi? Apa rahasia di balik vaksin dan imunisasi?

Menurut pencarian saya tentang imunisasi yang telah saya lakukan sejakbeberapa tahun lalu. Saya berusaha mengaitkannya dengan metode ilmugenetik dalam Islam yang sedikit telah saya pahami.
Vaksin yang telah diproduksi dan dikirim ke berbagai tempat di belahanbumi ini (terutama negara muslim, negara dunia ketiga, dan negaraberkembang), adalah sebuah proyek untuk mengacaukan sifat dan watakgenerasi penerus di negara-negara tersebut.

Vaksin tersebut dibiakkan di dalam tubuh manusia yang bahkan kita tidakketahui sifat dan asal muasalnya. Kita tau bahwa vaksin didapat daridarah sang penderita penyakit yang telah berhasil melawan penyakittersebut. Itu artinya dalam vaksin tersebut terdapat DNA sang inangdari tempat virus dibiakkan tersebut.

Pernahkah anda berpikir apabila DNA orang asing ini tercampur dengan bayi yang masih dalam keadaan suci?

DNA adalah berisi cetak biru atau rangkuman genetik leluhur-leluhurkita yang akan kita warisi. Termasuk sifat, watak, dan sejarahpenyakitnya.

Lalu apa jadinya apabila DNA orang yang tidak kita tau asal usul danwataknya bila tercampur dengan bayi yang masih suci? Tentunya bayitersebut akan mewarisi genetik DNA sang inang vaksin tersebut.
Pernahkan anda terpikir apabila sang inang vaksin tersebut dipilih dariorang-orang yang terbuang, kriminal, pembunuh, pemerkosa, peminumalkohol, dan sebagainya?

Dari banyak sumber yang saya dengar selama ini, penelitian tentangvirus dilakukan kepada para narapidana untuk menghemat biayapenelitian, atau malah mungkin hal itu disengaja?

Zat-zat kimia berbahaya dalam vaksin.

Vaksin mengandung substansi berbahaya yang diperlukan untuk mencegahinfeksi dan meningkatkan performa vaksin. Seperti merkuri,formaldehyde, dan aluminium, yang dapat membawa efek jangka panjangseperti keterbelakangan mental, autisme, hiperaktif. alzheimer,kemandulan, dll. Dalam 10 tahun terakhir, jumlah anak autis meningkatdari antara 200 – 500 % di setiap negara bagian di Amerika.


Babi dalam Vaksin.


Penggunaan asam amino binatang babi dalam vaksin bukanlah berita yangbaru. Bahkan kaum Muslim dan Yahudi banyak yang menentang hal inikarena babi memang diharamkan, seperti tertuang dalam Qur’an ayatberikut :

“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi,(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik,yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas,kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yangdisembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengananak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan.Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan)agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlahkepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dantelah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itujadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpasengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi MahaPenyayang.”
Qur’an surah Al-Maidah (5) ayat 3

Bahkan dalam Perjanjian Lama (Taurat) juga disebutkan :

Jangan makan babi. Binatang itu haram karena walaupunkukunya terbelah, ia tidak memamah biak. Dagingnya tidak boleh dimakandan bangkainya pun tak boleh disentuh karena binatang itu haram.”
Imamat 11 : 7-8


Bencana akibat vaksin yang tidak pernah dipublikasikan.
  • Di Amerika pada tahun 1991 – 1994 sebanyak 38.787 masalahkesehatan dilaporkan kepada Vaccine Adverse Event Reporting System(VAERS) FDA. Dari jumlah ini 45% terjadi pada hari vaksinasi, 20% padahari berikutnya dan 93% dalam waktu 2 mgg setelah vaksinasi. Kematianbiasanya terjadi di kalangan anak anak usia 1-3 bulan.
  • Pada 1986 ada 1300 kasus pertusis di Kansas dan 90%penderita adalah anak-anak yang telah mendapatkan vaksinasi inisebelumnya. Kegagalan sejenis juga terjadi di Nova Scotia di manapertusis telah muncul sekalipun telah dilakukan vaksinasi universal.
  • Jerman mewajibkan vaksinasi tahun 1939. Jumlah kasusdipteri naik menjadi 150.000 kasus, di mana pada tahun yang sama,Norwegia yang tidak melakukan vaksinasi, kasus dipterinya hanyasebanyak 50 kasus.
  • Penularan polio dalam skala besar, menyerang anak-anak diNigeria Utara berpenduduk muslim. Hal itu terjadi setelah diberikanvaksinasi polio, sumbangan AS untuk penduduk muslim. Beberapa pemimpinIslam lokal menuduh Pemerintah Federal Nigeria menjadi bagian daripelaksanaan rencana Amerika untuk menghabiskan orang-orang Muslimdengan menggunakan vaksin.
  • Tahun 1989-1991 vaksin campak ”high titre” buatanYugoslavia Edmonton-Zagreb diuji coba pada 1500 anak-anak miskinketurunan orang hitam dan latin, di kota Los Angeles, Meksiko, Haitidan Afrika. Vaksin tersebut sangat direkomendasikan oleh WHO. Programdihentikan setelah di dapati banyak anak-anak meninggal dunia dalamjumlah yang besar.
  • Vaksin campak menyebabkan penindasan terhadap sistemkekebalan tubuh anak-anak dalam waktu panjang selama 6 bulan sampai 3tahun. Akibatnya anak-anak yang diberi vaksin mengalami penurunankekebalan tubuh dan meninggal dunia dalam jumlah besar daripenyakit-penyakit lainnya WHO kemudian menarik vaksin-vaksin tersebutdari pasar di tahun 1992.
  • Setiap program vaksin dari WHO di laksanakan di Afrika danNegara-negara dunia ketiga lainnya, hampir selalu terdapat penjangkitanpenyakit-penyakit berbahaya di lokasi program vaksin dilakukan. VirusHIV penyebab Aids di perkenalkan lewat program WHO melalui komunitashomoseksual melalui vaksin hepatitis dan masuk ke Afrika tengah melaluivaksin cacar.
  • Desember 2002, Menteri Kesehatan Amerika, Tommy G.Thompson menyatakan, tidak merencanakan memberi suntikan vaksin cacar.Dia juga merekomendasikan kepada anggota kabinet lainnya untuk tidakmeminta pelaksaanaan vaksin itu. Sejak vaksinasi massal diterapkan padajutaan bayi, banyak dilaporkan berbagai gangguan serius pada otak,jantung, sistem metabolisme, dan gangguan lain mulai mengisihalaman-halaman jurnal kesehatan.
  • Kenyataannya vaksin untuk janin telah digunakan untukmemasukan encephalomyelitis, dengan indikasi terjadi pembengkakan otakdan pendarahan di dalam. Bart Classen, seorang dokter dari Maryland,menerbitkan data yang memperlihatkan bahwa tingkat penyakit diabetesberkembang secara signifikan di Selandia Baru, setelah vaksin hepatitisB diberikan secara massal di kalangan anak-anak.
  • Melaporkan bahwa, vaksin meningococcal merupakan ”Bom waktu bagi kesehatan penerima vaksin.”
  • Anak-anak di Amerika Serikat mendapatkan vaksin yangberpotensi membahayakan dan dapat menyebabkan kerusakanpermanen. Berbagai macam imunisasi misalnya, Vaksin-vaksin sepertiHepatitis B, DPT, Polio, MMR, Varicela (Cacar air) terbukti telahbanyak memakan korban anak-anak Amerika sendiri, mereka menderitakelainan syaraf, anak-anak cacat, diabetes, autis, autoimun danlain-lain.
  • Vaksin cacar dipercayai bisa memberikan imunisasi kepadamasyarakat terhadap cacar. Pada saat vaksin ini diluncurkan, sebenarnyakasus cacar sudah sedang menurun. Jepang mewajibkan suntikan vaksinpada 1872. Pada 1892, ada 165.774 kasus cacar dengan 29.979 berakhirdengan kematian walaupun adanya program vaksin.
  • Pemaksaan vaksin cacar, di mana orang yang menolak bisadiperkarakan secara hukum, dilakukan di Inggris tahun 1867. Dalam 4tahun, 97.5& masyarakat usia 2 sampai 50 tahun telah divaksinasi.Setahun kemudian Inggris merasakan epidemik cacar terburuknya dalamsejarah dengan 44.840 kematian. Antara 1871 – 1880 kasus cacar naikdari 28 menjadi 46 per 100.000 orang. Vaksin cacar tidak berhasil.
  • Dan masih banyak lagi.
Mengapa vaksin gagal melindungi terhadap penyakit?


Walene James, pengarang buku Immunization: the Reality Behind The Myth, mengatakan respon inflamatori penuh diperlukan untuk menciptakan kekebalan nyata.


Sebelum introduksi vaksin cacar dan gondok, kasus cacar dan gondok yangmenimpa anak-anak adalah kasus tidak berbahaya. Vaksin “mengecoh” tubuhsehingga tubuh kita tidak menghasilkan respon inflamatory terhadapvirus yang diinjeksi.


SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) naik dari 0.55 per 1000 orang di1953 menjadi 12.8 per 1000 pada 1992 di Olmstead County, Minnesota.Puncak kejadian SIDS adalah umur 2 – 4 bulan, waktu di mana vaksinmulai diberikan kepada bayi. 85% kasus SIDS terjadi di 6 bulan pertamabayi. Persentase kasus SIDS telah naik dari 2.5 per 1000 menjadi 17.9per 1000 dari 1953 sampai 1992. Naikan kematian akibat SIDS meningkatpada saat hampir semua penyakit anak-anak menurun karena perbaikansanitasi dan kemajuan medikal kecuali SIDS.


Kasus kematian SIDS meningkat pada saat jumlah vaksin yang diberikan kepada balita naik secara meyakinkan menjadi 36 per anak.


Dr. W. Torch berhasil mendokumentasikan 12 kasus kematian padaanak-anak yang terjadi dalam 3,5 – 19 jam paska imunisasi DPT. Diakemudian juga melaporkan 11 kasus kematian SIDS dan satu yang hampirmati 24 jam paska injeksi DPT. Saat dia mempelajari 70 kasus kematianSIDS, 2/3 korban adalah mereka yang baru divaksinasi mulai dari 1,5hari sampai 3 minggu sebelumnya.


Tidak ada satu kematian pun yang dihubungkan dengan vaksin. Vaksindianggap hal yang mulia dan tidak ada pemberitaan negatif apapunmengenai mereka di media utama karena mereka begitu menguntungkan bagiperusahaan farmasi.


Ada alasan yang valid untuk percaya bahwa vaksin bukan saja tak bergunadalam mencegah penyakit, tetapi mereka juga kontraproduktif karenamelukai sistem kekebalan yang meningkatkan resiko kanker, penyakitkekebalan tubuh, dan SIDS yang menyebabkan cacat dan kematian.


Lalu adakah imunisasi yang benar menurut Islam?

Ada! Bahkan Rasulullah sendiri yang mengajarkan dan merekomendasikannya.

Imam Bukhari dalam Shahih-nya men-takhrij hadits dari Asma’ binti Abi Bakr
Dari Asma’ binti Abu Bakr bahwa dirinya ketika sedang mengandungAbdullah ibn Zubair di Mekah mengatakan, “Saya keluar dan aku sempurnahamilku 9 bulan, lalu aku datang ke madinah, aku turun di Quba’ dan akumelahirkan di sana, lalu aku pun mendatangi Rasulullah Shalallaahualaihi wasalam, maka beliau Shalallaahu alaihi wasalam menaruh Abdullahibn Zubair di dalam kamarnya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalammeminta kurma lalu mengunyahnya, kemudian beliau Shalallaahu alaihiwasalam memasukkan kurma yang sudah lumat itu ke dalam mulut Abdullahibn Zubair. Dan itu adalah makanan yang pertama kali masuk ke mulutnyamelalui Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, kemudian beliaumen-tahnik-nya, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalam punmendo’akannya dan mendoakan keberkahan kepadanya.




Dalam shahihain -Shahih Bukhari dan Muslim- dari Abu MusaAl-Asy’ariy, “Anakku lahir, lalu aku membawa dan mendatangi RasulullahShalallaahu alaihi wasalam, lalu beliau Shalallaahu alaihi wasalammemberinya nama Ibrahim dan kemudian men-tahnik-nya dengan kurma.”dalam riwayat Imam Bukhari ada tambahan: “maka beliau SAW mendoakankebaikan dan memdoakan keberkahan baginya, lalu menyerahkan kembalikepadaku.”

Ibu saya pernah mengatakan bahwa bayi dilahirkan dalam keadaankekurangan glukosa. Bahkan apabila tubuhnya menguning, maka bayitersebut dipastikan membutuhkan glukosa dalam keadaan yang cukupuntuknya. Bobot bayi saat lahir juga mempengaruhi kandungan glukosadalam tubuhnya.


Pada kasus bayi prematur yang beratnya kurang dari 2,5 kg, makakandungan zat gulanya sangat kecil sekali, dimana pada sebagian kasusmalah kurang dari 20 mg/100 ml darah. Adapun anak yang lahir denganberat badan di atas 2,5 kg maka kadar gula dalam darahnya biasanya diatas 30 mg/100 ml.


Kadar semacam ini berarti (20 atau 30 mg/100 ml darah) merupakan keadaan bahaya dalam ukuran kadar gula dalam darah.


Hal ini bisa menyebabkan terjadinya berbagai penyakit, seperti bayimenolak untuk menyusui, otot-otot bayi melemas, aktivitas pernafasanterganggu dan kulit bayi menjadi kebiruan, kontraksi atau kejang-kejang.

Terkadang bisa juga menyebabkan sejumlah penyakit yang berbahaya danlama, seperti insomnia, lemah otak, gangguan syaraf, gangguanpendengaran, penglihatan, atau keduanya.

Apabila hal-hal di atas tidak segera ditanggulangi atau diobati makabisa menyebabkan kematian. Padahal obat untuk itu adalah sangat mudah,yaitu memberikan zat gula yang berbentuk glukosa melalui infus, baiklewat mulut, maupun pembuluh darah.

Mayoritas atau bahkan semua bayi membutuhkan zat gula dalam bentukglukosa seketika setelah lahir, maka memberikan kurma yang sudahdilumat bisa menjauhkan sang bayi dari kekurangan kadar gula yangberlipat-lipat.

Disunnahkannya tahnik kepada bayi adalah obat sekaligus tindakanpreventif yang memiliki fungsi penting, dan ini adalah mukjizatkenabian Muhammad SAW secara medis dimana sejarah kemanusiaan tidakpernah mengetahui hal itu sebelumnya, bahkan kini manusia tahubahayanya kekurangan kadar glukosa dalam darah bayi.

Tahnik sebaiknya dilakukan oleh orang-orang yang beriman kepada Allah, atau dapat pula dilakukan ayah atau ibu sang bayi.

Penutup

Imunisasi yang selama ini digembar-gemborkan oleh Zionis dapatberdampak kepada masalah yang sangat serius bagi kehidupan pendudukdunia. Mereka yang bertujuan untuk menjadikan ras lainnya berada dibawah kekuasaan mereka dengan berbagai cara. Sudah cukup adik laki-lakisaya yang menjadi korban konspirasi imunisasi ini. Kini saatnya kitamembuka mata dan bertanya pada hati nurani kita dengan berbagaipropaganda yang mereka lakukan.
Bahkan Allah telah menyuruh kita berhati-hati terdadap berita dari mereka :

“Hai orang-orang yangberiman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, makaperiksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibahkepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamumenyesal atas perbuatanmu itu.”
Qur’an surah Al-Hujuraat (49) : 6

Masih banyak sumber yang belum saya paparkan disini. Termasuk bagaimana teknologi pengetahuan Islam menyingkapbagaimana setan dapat menjadikan manusia menjadi jahat melalui makananyang haram yang kita konsumsi. Insya Allah lain waktu saya dapatmenjelaskannya.
Mengungkap Konspirasi Imunisasi dan Bahaya Vaksin 4.5 5 DimazRian Jika kita merunut sejarah vaksin modern yang dilakukan oleh FlexnerBrothers, kita dapat menemukan bahwa kegiatan mereka dalam penelitiantent...