1.Tragedi Lockerbie (21 Desember 1988)
21 Desember 1988 pesawat Boeing 747-100 terdaftar N739PA dan bernama "Clipper Maid of the Seas" penerbangan harian Pan American World Airways dari Bandara Internasional Heathrow, London ke Bandara Internasional John F. Kennedy, New York. meledak di udara pada saat terbang di atas Lockerbie, Dumfries dan Galloway, Skotlandia, ketika sebuah 340-450 gram peledak plastik diledakkan di tempat kargo depan, memicu kejadian-kejadian selanjutnya yang menuju kehancuran pesawat dengan cepat. Angin dengan kecepatan 100 knot (190 km/j) menyebarkan penumpang dan barang lainnya sepanjang 130 km. Dua ratus tujuh puluh satu orang dari 21 negara meninggal, termasuk 11 orang di atas tanah.
2. Teror Gas Sarin (20 Maret 1995)
Pada 20 Maret 1995, seorang anggota sekte hari kiamat Aum Shinrikyo (Kebenaran Tertinggi) melepaskan gas satin di kereta komuter di jam sibuk. Pelaku yang diperintahkan oleh pemimpin sekte adalah mantan ahli akupunkur separo buta yang kerap memperingatkan akan datangnya hari kiamat.
Lebih dari 6.200 orang terluka dalam serangan terencana di sistem kereta bawah tanah paling sibuk di dunia itu. Sementara 13 orang tewas. Salah seorang korban tewas adalah Kazumasa, suami Takahashi. Kazumasa, 50 tahun, adalah seorang pekerja di stasiun yang memindahkan kantong plastik berisi gas saraf dari kerumunan penumpang di stasiun Kasumigase-ki, Tokyo.
3. Bom Oklahoma City (19 April 1995)
Kasus ini adalah serangan teroris domestik terbesar kedua dalam sejarah Amerika Serikat yang menewaskan 168 orang. Bom tersebut diletakkan dalam sebuah truk sewaan, diledakkan di jalan depan gedung tersebut pada 19 April 1995 pukul 9:02 pagi waktu setempat. Bom mobil tersebut berisi 2.300 kg bahan peledak, dibuat dari amonia nitrat, sejenis pupuk yang digunakan dalam pertanian, dan nitrometan, sejenis bahan bakar untuk mobil balap
4. Pengeboman Kedubes AS di Nairobi (Kenya) & Darusalam (Tanzania)
7 Agustus 1998. 200 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang luka-luka setelah serangan bom di dua Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Kenya dan Tanzania.
Laman stasiun televisi BBC mengungkapkan bahwa dua insiden itu terjadi bersamaan dalam selisih beberapa menit. Ledakan pertama terjadi di Kedubes AS di Dar es Salaam, ibukota Tanzania.
Lima menit kemudian, bom menghancurkan gedung Kedubes AS di ibukota Kenya, Nairobi. Ledakan di Nairobi melukai Duta Besar AS, Prudence Bushnell.
5. Bom Bali (Indonesia)
21 Desember 1988 pesawat Boeing 747-100 terdaftar N739PA dan bernama "Clipper Maid of the Seas" penerbangan harian Pan American World Airways dari Bandara Internasional Heathrow, London ke Bandara Internasional John F. Kennedy, New York. meledak di udara pada saat terbang di atas Lockerbie, Dumfries dan Galloway, Skotlandia, ketika sebuah 340-450 gram peledak plastik diledakkan di tempat kargo depan, memicu kejadian-kejadian selanjutnya yang menuju kehancuran pesawat dengan cepat. Angin dengan kecepatan 100 knot (190 km/j) menyebarkan penumpang dan barang lainnya sepanjang 130 km. Dua ratus tujuh puluh satu orang dari 21 negara meninggal, termasuk 11 orang di atas tanah.
2. Teror Gas Sarin (20 Maret 1995)
Pada 20 Maret 1995, seorang anggota sekte hari kiamat Aum Shinrikyo (Kebenaran Tertinggi) melepaskan gas satin di kereta komuter di jam sibuk. Pelaku yang diperintahkan oleh pemimpin sekte adalah mantan ahli akupunkur separo buta yang kerap memperingatkan akan datangnya hari kiamat.
Lebih dari 6.200 orang terluka dalam serangan terencana di sistem kereta bawah tanah paling sibuk di dunia itu. Sementara 13 orang tewas. Salah seorang korban tewas adalah Kazumasa, suami Takahashi. Kazumasa, 50 tahun, adalah seorang pekerja di stasiun yang memindahkan kantong plastik berisi gas saraf dari kerumunan penumpang di stasiun Kasumigase-ki, Tokyo.
3. Bom Oklahoma City (19 April 1995)
Kasus ini adalah serangan teroris domestik terbesar kedua dalam sejarah Amerika Serikat yang menewaskan 168 orang. Bom tersebut diletakkan dalam sebuah truk sewaan, diledakkan di jalan depan gedung tersebut pada 19 April 1995 pukul 9:02 pagi waktu setempat. Bom mobil tersebut berisi 2.300 kg bahan peledak, dibuat dari amonia nitrat, sejenis pupuk yang digunakan dalam pertanian, dan nitrometan, sejenis bahan bakar untuk mobil balap
4. Pengeboman Kedubes AS di Nairobi (Kenya) & Darusalam (Tanzania)
7 Agustus 1998. 200 orang tewas dan lebih dari 1.000 orang luka-luka setelah serangan bom di dua Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Kenya dan Tanzania.
Laman stasiun televisi BBC mengungkapkan bahwa dua insiden itu terjadi bersamaan dalam selisih beberapa menit. Ledakan pertama terjadi di Kedubes AS di Dar es Salaam, ibukota Tanzania.
Lima menit kemudian, bom menghancurkan gedung Kedubes AS di ibukota Kenya, Nairobi. Ledakan di Nairobi melukai Duta Besar AS, Prudence Bushnell.
5. Bom Bali (Indonesia)
Bom Bali terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002 di kota kecamatan Kuta di pulau Bali, Indonesia, mengorbankan 202 orang dan mencederakan 209 yang lain, kebanyakan merupakan wisatawan asing. Peristiwa ini sering dianggap sebagai peristiwa terorisme terparah dalam sejarah Indonesia.
6. Teror Moscow (Rusia)
Tanggal 23-26 Oktober 2002 merupakan hari paling mencekam di gedung pertunjukan Moscow Theater, Rusia. Sekitar 850 orang dr berbagai negara yg sedang menikmati pertunjukan konser musik akbar, Nord Ost, tiba2 dikejutkan oleh datangnya puluhan teroris berseragam hitam2 dn memakai penutup muka.
7. Bom Madrid (Spanyol)
Peristiwa peledakan bom Madrid 11 Maret 2004, terdiri dari beberapa ledakan yang terjadi di dalam empat kereta komuter cercanías (semacam kereta api Jabotabek di Jakarta, Indonesia) di Madrid, Spanyol. Peristiwa ini terjadi dini hari 11 Maret 2004. Terdapat 192 korban jiwa dan 2.050 korban luka-luka. Peristiwa ini serangan teroris terparah di Eropa setelah peristiwa Lockerbie pada 21 Desember 1988). Konon ada tiga belas bom; sepuluh di antaranya meledak.
Korban jiwa berasal dari banyak negara: Spanyol, Rumania, Kuba, Chili, Kolombia, Republik Dominika, Ekuador, Guinea Bissau, Honduras, Maroko, Peru, dan Polandia.
Ini serangan teroris terburuk yang pernah dialami Spanyol. Jauh lebih keji dari serangan teroris ETA di Barcelona, di sebuah supermarket yang menghasilkan korban jiwa 21 orang dan 40 orang luka-luka pada tahun 1987.
8. Bom bunuh diri di London
Bom London 2005 adalah serangkaian pengeboman yang terjadi di jaringan transportasi umum di London, Britania Raya pada pagi hari 7 Juli 2005 saat jam-jam padat. Korban jiwa mencapai setidaknya 56 orang. Empat ledakan terjadi di tiga jalur kereta api bawah tanah dan sebuah bus di pusat kota London. Keempat ledakan tersebut diperkirakan dilakukan oleh teroris dan terjadi tepat pada saat konferensi G8 dibuka di Skotlandia pada sore hari sehari sebelumnya. London juga kebetulan terpilih sebagai penyelenggara Olimpiade 2012 sehari sebelumnya. Motif tepatnya masih belum diketahui pasti.
9. Bom Mumbai (India)
Serangan teroris Mumbai November 2008 merupakan rangkaian serangan teroris terkoordinasi yang terjadi serentak di sejumlah tempat di sekitar kota Mumbai, ibukota finansial dan kota terbesar di India, pada 26 November 2008 yang berlanjut sampai dengan 29 November. Sekurang-kurangnya 188 orang, termasuk sekurang-kurangnya 22 warga asing, dipastikan menjadi korban, sementara sekitar 370 orang cedera. Para pelaku melakukan serangkaian penembakan, peledakan, dan penyanderaan. Serangan-serangan tersebut terjadi di stasiun kereta api Chatrapati Shivaji Terminus (CST) yang ramai; dua hotel lima bintang yaitu Oberoi/Trident dan Taj Mahal Palace; Kafe Leopold, sebuah restoran yang terkenal di kalangan turis; Rumah Sakit Cama; gedung pusat komunitas Yahudi Mumbai Chabad House; dan kantor polisi.
10. Bom JW Marriott (Indonesia)
Pengeboman Jakarta 2003 (disebut juga Pengeboman JW Marriott 2003) adalah peristiwa ledakan bom di hotel JW Mariott di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Indonesia pada pukul 12.45 dan 12.55 WIB tanggal Selasa, 5 Agustus 2003. Ledakan itu berasal dari bom mobil bunuh diri dengan menggunakan mobil Toyota Kijang dengan nomor polisi B 7462 ZN yang dikendarai oleh Asmar Latin Sani. Ledakan tersebut menewaskan 12 orang dan mencederai 150 orang. Akibat peristiwa itu, Hotel JW Marriott ditutup selama tiga minggu dan setelah melakukan operasi perlengkapan mulai reopened menyelesaikan renovasi kembali tanggal Jumat, 22 Agustus 2003.